PESONA KEI-NDAHAN DI PULAU TIMUR

Mendengar keindahan alam yang ada di Indonesia sebenarnya sangat banyak dan patut di nikmati. Akhir-akhir ini beberapa wisata daerah Indonesia mulai banyak di kunjungin oleh wisatawan lokal maupun asing. Apalagi Indonesia dijuluki sebagai negara kepulauan, banyak pulau pulau kecil yang sebenarnya patut di kunjungi. Terutama di bagian Timur sana, Yap! kali ini aku akan bahas sedikit soal kepulauan yang ada di Maluku. Mungkin saya memang belum banyak explore soal kepulauan Maluku.

Kebetulan saya mendapatkan kesempatan untuk bisa tinggal dan menetap beberapa tahun di kepulauan Maluku yakni kota Tual. Dan, bila tidak ada tugas lainnya yang mengharuskan saya untuk menetap disini mungkin saya tidak akan tau, dimana kota Tual? dan bagaimana kehidupan disana?…

Ya, sebagai anak yang lahir dan tumbuh besar di Ibukota Jakarta saya pikir saya cukup sudah terlalu puas dengan kehidupan dan menikmati hiruk pikuk nya keramaian, kemudahan, modern, kemacetan, kemewahan dan lainnya. Sehingga tidak ada salahnya menjelajahi kota lain yang menurut saya benar-benar bertolak belakang dengan kehidupan yang ada di Kota Jakarta.

Lanjut…

Banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil selama menetap disini, baik sisi negatif atau pun positif dan tentu saja banyak culture syock yang terkadang membuatku sedikit “Waw, Wew, Woohhh” !! Akan banyak pembahasan dan cerita lainnya dari sisi seorang warga Ibukota yang menetap di sini.

Kota Tual adalah sebuah Kota di Provinsi MalukuIndonesia. Kota Tual pernah menjadi bagian pemekaran dari Kabupaten Maluku Tenggara. Kota Tual Kepulauan (city of small islands) merupakan gugusan pulau -pulau kecil yang terdiri dari 66 pulau, 13 pulau diantaranya berpenghuni, memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang melimpah serta kondisi pulau-pulau kecil dan pesisir yang indah karena dikelilingi pasir putih. Selain itu Kota Tual bersebelahan dengan Kei Kecil, yang bisa dilintasi menggunakan Jembatan / Watdek https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Tual

Akses menuju Kota Tual bisa menggunakan pesawat Domestik dimana kita harus transit terlebih dahulu melalui Ambon – Bandara Pattimura dan hanya menggunakan maskapai Lionair ataupun Kapal Laut Pelni.

Etnis utama di Kota Tual adalah suku Kei, namun  juga dihuni oleh berbagai suku lain seperti Ambon, Bugis, dan Makassar karena posisinya sebagai kota pelabuhan strategis dan menjunjung tinggi toleransi, dengan agama mayoritas Islam dan Kristen (Protestan dan Katolik), serta bahasa sehari-hari Bahasa Indonesia, Melayu Ambon, dan Bahasa Kei. Toleransi Tinggi / Kota Maren, Kota Tual dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai toleransi antar umat beragama, suku, dan golongan, menjadikannya tempat persinggahan penting di Indonesia Timur. Meski begitu tekadang beberapa konflik masih suka terjadi di sini.

Makanan pokok masyarakat Kota Tual dan Kepulauan Kei adalah Embal, makanan dari singkong yang diolah menjadi tepung lalu dicetak menyerupai waffle, sering dimakan sebagai pengganti nasi bersama lauk pauk, serta ada juga olahan singkong lain seperti kue Langgar dan Suami, sementara sagu juga menjadi bahan pangan pokok utama masyarakat Maluku (papeda). Selain itu ada makanan lainnya yang sering kita jumpai saat berkunjung sekitaran pantai yakni Pisang Embal

Banyak orang yang mengatakan kalau biaya kehidupan sehari-hari di Timur itu cukup mahal. Dan, benar saja hal itu terbukti. Terutama tinggal di Kota Tual, Buah, daging, beberapa sayuran juga termasuk cukup mahal ketimbang di Jakarta. Terlebih barang-barang yang tidak ada disini di pasok dari Ambon, Makassar ataupun Surabaya dan rata-rata pengiriman melalui cargo kapal laut. Selain kebutuhan pokok, kebutuhan lainnya seperti elektronik, perabotan, pakaian, obat-obat, skincare dan lainnya juga beberapa masih di harga wajar, hanya saja stock dan pilihan yang terbatas. Lantara biaya jasa angkut kirim yang cukup mahal disini, dan kebanyakan orang-orang disini menggunakan Jasa Titip / Jastip melalui kapal laut ataupun pesawat.

Selain mahalnya biaya pangan dan pokok, untuk seputar jaringan telekomunikasi disini juga hanya ada 2 opsi, yakni hanya Telkom dan Indosat. Lalu jaringan di sini juga tidak begitu stabil, terutama saat mati listrik ataupun hujan deras.

Tapi disini saya jadi belajar, bahwa kehidupan modern ataupun yang sedang trending di luar pulau saya pikir tidak terlalu berpengaruh disini. Orang-orang disini cenderung hidup menyesuaikan keadaan yang ada, untuk kita yang terbiasa bekerja tepat waktu dan disipilin mungkin akan sedikit syok dengan kebiasaan orang-orang disini.

Namun seiringnya waktu banyak pendatang yang mulai hadir disini sehingga banyak nya perkembangan yang mulai terjadi disini secara perlahan-lahan. Hiburan orang-orang disini hanya pantai, dan beberapa sudah mulai ada cafe modern, resto, cottage walau masih tidak banyak.

Membahas soal Pantai disini adalah list wajib yang patut kalian kunjungi terutama di sekitaran Pulau Kei Kecil – Banyak Wisata Pantai disini yang cukup menggoda untuk di singgah. Dan selanjutnya kita akan bahas sejenak beberapa Pantai yang sudah pernah saya kunjungi

Baiklah mungkin ini adalah perkenalan singkat mengenai Kota Tual yang ada di Maluku. Semoga kalian merasa terhibur dan makin penasaran dengan Kota Tual dan Pulau Kei Kecil ^^

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *